Senin, 09 Maret 2015

Sejarah Keris

Keris Dan Sejarahnya

Keris dikirakan udah dimanfaatkan di Indonesia khususnya oleh beberapa orang Jawa tentang jaman ke-9 Masehi. Hal yg membuktikannya yakni di antara panel relief Candi Borobudur dari jaman ke-9 memberikan seseorang memegang benda yg menyerupai keris, meski demikianlah belum miliki derajat kecondongan dan hulu/deder nya masihlah konsisten menyatu dengan bilah senjata. Senjata ini bisa dikira merupakan senjata tajam peninggalan Kebudayaan Dongson (Vietnam) dan Tiongkok Kuno.

Keris di perkirakan masuk dari tiongkok melalui dongson selanjutnya masuk nusantara. Sangkaan itu kemungkinan berkat ada kemiripan bentuk dengan senjata yg datang dari dua kebudayaan itu. Di kala itu senjata ini bisa di anggap benda yg suci, maka itu pemakaiannya tidak hanya dimanfaatkan dalam peperangan atau pula sebagai senjata saja akan tetapi juga sebagai pelengkap sesaji.

www.kangmasrukhan.com

Mulai sejak mulai kala itu, keris jadi di antara benda yg disadari memilki kapabilitas spiritual sampai musti diselesaikan ritual penghormatan atau Benda Ghaib. Penghormatan pada benda-benda garapan logam dikira merupakan resiko dari kebudayaan India (Siwaisme). Hal sama dengan ini dikuatkan oleh penemuan dari Prasasti Dakuwu dari jaman ke-6 yg beri ikonografi India yg mendatangkan wesi aji seperti trisula, kudhi, arit, dan keris sombro.

Dalam perubahannya, penemuan Prasasti Karangtengah dari th. 824 Masehi mengemukakan makna keris dalam satu daftar peralatan lagi tengah Prasasti Poh di 904 M menuturkan juga sebagai segi dari sesaji dalam ritual persembahan. Meski demikianlah, informasi itu belum mampu di yakinkan bahwa keris yg dimaksud dalam ke-2 prasasti itu dikenal sekarang. Dalam pengetahuan perkerisan jawa (padhuwungan) pada waktu kediri-singasari merupakan keris budha atau sombro.

Berapa ilmuwan yakin bahwa keris budha yakni bentuk awal sebelum saat di dapatkan bentuk yg lebih khas. Bentuk keris saat itu mirip dengan belati style india. Berdasarkan pada catatan Ma Huan dari th. 1416 yg dimaksud angggota ekspedisi ceng ho mengemukakan “Orang-orang ini Majapahit terus-menerus pakai pu-la-t ou (belati? atau beladau?) yg diselipkan pada ikat pinggang yg terbuat dari baja, dengan pola yg rumit dan bergaris-garis halus pada daunnya. Hulunya terbuat dari emas, cula, atau gading yg diukir bersifat manusia atau muka raksasa dengan garapan yg amatlah halus dan rajin.

Hal sama dengan ini berikan isyarat bahwa keris merupakan senjata yg terus-menerus dimanfaatkan oleh beberapa orang kala itu buat perlindungan diri. Bertepatan dengan perubahannya, pada jaman ke 14 keris meraih miliki bentuk yg lebih khas atau lebih pribumi. Beberapa senjata ini di yakini oleh warga jawa miliki kapabilitas dikarenakan makhluk yg bersemayam didalamnya layaknya Benda Ghaib. Mengenai Benda Ghaib dan Supranatural bisa anda kunjungi >> www.kangmasrukhan.com..